Minggu, 12 September 2010

WisudA XI IHDN Denpasar

Pada wisuda kali ini yang dilakukan di hotel Inna Grand Bali Beach diikuti 498 orang wisudawan/wati, para dosen dan keluarga para wisudawan. Diawali dengan tarian kebesaran IHDN tari saraswati yang dibawakan oleh mahasiswi IHDN Denpasar. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu indonesia raya, pembacaan sloka.


Wisuda yang dilakukan dalam sidang terbuka senat IHDN denpasar dibuka oleh rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. I Made Titib, Ph.D. Selanjutnya rektor melaporkan jumlah wisudawan secara keseluruhan berjumlah 498 orang. jumlah alumni secara kesuluruhan menjadi 3.492 orang. Rektor juga melaporkan mengenai misi kesenian yang dikirim ke india yang bekerjasama dengan UNHI Denpasar. Juga disampaikan mengenai harapan bisa membangun TV digital untuk menyiarkan ajaran agama HIndu. Juga disampaikan ajakan kepada semua elemen masyarakat utk ikut berpartisipasi membangun IHDN denpasar. Kepada seluruh wisudawan diharapkan bisa menjadi pioner dalam membangun Hindu, dan menjaga kemuliaan almamater. Bila dilihat dari kondisi guru agama Hindu maka 2 tahun lagi ada 4000 guru yang pensiun karena itu rektor mengharapkan lulusan IHDN bisa mengisi formasi tersebut.

Pembacaan surat keputusan rektor tentang penetapan wisudawan dibacakan oleh Kepala Biro Akademik Dra. I Wayan Rustawati, M.Ag. Pelantikan dan penyerahan ijazah kepada para wisudawan dilakukan oleh Rektor dan masing-masing Dekan dan Direktur Program Pascasarjana IHDN Denpasar.

Pada kesan dan pesan widudawan disampaikan rasa bangganya bisa kulih di IHDN Denpasar. Harapan agar fasilitas belajar mengajar di kampus IHDN bisa ditingkatkan seperti ruangan bisa be AC semuanya, perpustakaan dan teknologi yang bisa memberikan informasi yang lengkap kepada mahasiswa.

Dalam sambutannya Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Prof. Dr. Ida Bagus Yudha Triguna, MS. Mengatakan bahwapersaingan yang kompetitf bisa dilakukan diukur dari sejauhmana pengetahuan yang bisa didapat pada saat perkuliahan. Lembaga tidak saja menghasilkan lulusan yang pintar melainkan juga harus dibangun kecerdasan intelektual dan emosional. Ciri dari kecerdasan intelektual adalah kritis, berfikir obyektif dengan melakukan penelitian atau pembuktian, listening yang sistematis. Kecerdasan emosional bukan berari menciptakan orang yang emosi melainkan mengendalikan atau mengatur atau mengelola fluktuasi emosi. Kecerdasan spriritual atau kemampuan taat asas terhadap ajaran agama yang dilakukan dengan disiplin. Keteladanan juga harus diberikan oleh para pemimpin. Harapan dirjen agar IHDN mampu menjadi mitra untuk melahirkan kebijaksanaan dan aturan-aturan yang baik. Mengenai formasi tahun ini akan dibuka banyak formasi untuk penempatan diberbagai daerah. Dalam formasi pada saat ini dilakukan seleksi yang obyektif. bapak Dirjen juga meyampaikan terima kasih kepada Rektor yang telah menghasikan banyak lulusan sarjana. Acara wisuda diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada wisudawan terbaik dan penutupan sidang terbuka senat secara resmi oleh Rektor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar